Bandara Komodo Telan Investasi 3 Triliun

Proyek pengembangan Bandara Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) direncakan akan menelan investasi hingga Rp 3 triliun. Untuk permasalahan pembiayaan, Pemerintah akan menggunakan skema Kerjasama Pembiayaan Badan Usaha (KPBU).

Untuk rincian pembiayaan dengan nilai total Rp 3 triliun dibagi menjadi dau tahapan penggunaan pembiayaan. Pertama nilai Rp 1,17 trilun digunakan sebagai biaya Capital Expenditure (CAPEX), kedua Rp 1,83 trilun digunakan untuk pembiayaan Operational Expenditure (Opex).

Pengembangan Bandara Komodo saat ini masih dalam tahap penawaran investasi (Marketing Sounding), untuk penetapan lelang sendiri akan dilakukan pada bulan November 2018. Sampai saat ini sudah ada hampir 150 investor yang bergerak di berbagai sektor.

Kemudian, beberapa perusahaan dan BUMN yang hadir, antara lain GVK Services lndonesia, GMR Airport, PT Angkasa Pura l, PT Angkasa Pura II, PT Dirgantara Petroindo Raya, PT Cardig Aero Services Group, Muhibbah Engineering BHD, PT Wijaya Karya Bangun Gedung, PT Sojitz Indonesia, PT Pembangunan Perumahan, Astra Infrastructure,Mitsubishi Corporation, Hyundai Engineering Co., Ltd, China Construction Eighth Engineering Division Corp. Ltd, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, BNP Paribas, Mitsui, Marubeni Corporation, ITOCHU Corporation, Indika Logistic, dan beberapa kedutaan besar negara sahabat.

Bandara Udara Komodo, Labuan Bajo akan dikembangkan menjadi salah satu Bandar Internasional di Indonesia dengan tujuan untuk semakin mendukung kawasan pariwisata di NTT semakin mudah akses mobilitas wisatawan.

Pengembangan Bandara Udara Komodo meliputi perluasan landasan pacu sebesar 45×200 meter atau 9 ribu meter per segi (m2). Saat ini runaway Bandara Komodo sepanjang 2.250 meter nantinya akan bertambang menjadi 2.450 meter.

Bandara Komodo juga nantinya akan dibangun terminal penumpang internasional seluas 5.343 m2. Perluasan ini untuk menunjang wisatawan asing di Labuan Bajo yang diperkirakan akan terus meningkat.

Selain itu ada pula pembangunan terminal cargo 1.994 m2, perluasan area parkir kendaraan 31.447 m2, fasilitas penunjang 6.878,8 m2 dan beberapa fasilitas lainnya.