Industri Kreatif Bali Berkontribusi Terhadap Perekonomian

Bali kreatifitas masyarakat berkembang pesat di bidang Industri kreatif karena dukungan masyarakat untuk berkontribusi terhadap perekonomian. Hal tersebut di nyatakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar.

Kemenperin telah mengembangkan Balai Diklat Industri Denpasar sebagai Bali Creative Industry Center (BCIC) dengan lima peran utama, yakni sebagai pusat inovasi dan kekayaan intelektual, pusat promosi dan pemasaran industri kreatif, pusat inkubasi bisnis, pusat pengembangan industri software dan konten, serta sebagai pusat pelatihan, sertifikasi dan uji kompetensi tenaga kerja industri animasi.

Ada kurang lebih 16 subsektor ekonomi kreatif bergerak di bidang industri kreatif, tiga subsektor yang berkembang cukup pesat adalah desain komunikasi visual, musik, dan animasi video.

“Oleh karenanya, kami terus berupaya menggenjot pertumbuhan industri tersebut, di antaranya melalui program pengembangan SDM Industri, pengembangan wirausaha baru industri, serta kebijakan strategis lainnya,” paparnya.

Kepala Balai Diklat Industri Denpasar Paryono berharap kepada Kampung IT BCIC ini bisa meningkatkan minat generasi muda untuk menjadi wirausaha di bidang industri kreatif agar menjauh dari kegiatan yang kurang bermanfaat. Sehingga mereka agar mampu menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi pengangguran dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Acara Kampung IT BCIC 2018 kali ini merupakan yang digelar untuk ketiga kalinya, dengan menyajikan serangkaian kegiatan mulai dari lomba ide bisnis digital, seminar, parade film animasi hasil program Teaching Factory Produksi Film hingga pameran produk digital dan kerajinan kreatif.

Sebagai hasil kegiatan enam tim dengan ide terbaik dari lomba ide bisnis yang diadakan pada acara ini akan dibina lebih lanjut dalam program MADE IN (multimedia, animation, and digital incubation) Bali melalui Inkubator Bisnis Tohpati Balai Diklat Industri Denpasar. “Selama tiga tahun ini, MADE IN Bali sudah meluluskan 24 start up bisnis digital yang tersebar di Bali,” ujar Paryono.

Dalam acara yang dihadiri sekitar 300 orang dari unsur BUMN, perusahaan swasta, asosiasi, pemerintah daerah, pelajar dan sebagainya itu juga dirangkaikan dengan acara pelepasan tenant Inkubator Bisnis Tohpati angkatan keempat.