Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa ekonomi global termasuk Indonesia masih menghadapi ancaman dari perang dan suku bunga tinggi pada 2023. Berdasarkan pernyataannya dalam konferensi pers APBN Kita, pada 22 Februari, dia menyoroti beberapa hal sebagai berikut:
Poin Penting yang Disoroti Sri Mulyani:
- Negara-negara di Eropa, yang terkena dampak perang di Ukraina, masih dalam kondisi tertekan ekonominya.
- Amerika Serikat juga terlibat dalam perang Ukraina dan pada saat yang sama mengalami inflasi tinggi.
- China, sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, sedang dalam tahap pemulihan menyusul pencabutan kebijakan ketat nol-Covid.
- Inflasi di beberapa negara maju mencapai level tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
- Indeks dolar AS mengalami penguatan karena pertumbuhan ekonominya masih positif meski diterjang inflasi.
- Kebijakan moneter di AS diperkirakan masih akan bertahan dengan suku bunga tinggi cukup lama menyebabkan dolar AS mengalami penguatan.
- Prospek ekonomi global pada 2023 masih dibayangi risiko seperti geopolitik, ruang fiskal yang relatif sempit, suku bunga tinggi, hingga tekanan dari sektor properti di China.
- Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 tumbuh cukup baik di angka 5,3 persen.
- Tekanan inflasi Indonesia pada Januari 2023 melambat di angka 5,28 persen (year on year/yoy) atau 0,34 persen (month to month/mtm).
- Sri Mulyani menekankan bahwa meskipun inflasi Indonesia pada level moderat dibandingkan negara-negara maju, kita harus tetap waspada di bulan-bulan mendatang karena adanya faktor musiman seperti masuknya bulan Ramadhan dan hari raya yang biasanya meningkatkan permintaan dan mobilitas masyarakat.
Menghadapi situasi ekonomi global yang belum stabil, Indonesia perlu mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang baik dan meminimalkan risiko yang mungkin terjadi di masa depan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan koordinasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang terarah dan efektif. Selain itu, pemerintah juga perlu mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada, termasuk mengurangi birokrasi yang menghambat investasi dan memperkuat infrastruktur untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Indonesia dapat tetap bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global dan terus memperkuat pertumbuhan ekonominya di masa depan. Kira-kira bagaimana pendapat Anda soal pernyataan dan langkah yang diambil oleh Menkeu Sri Mulyani?