General Motors (GM) akan menghentikan produksi kendaraan listrik Chevrolet Bolt akhir tahun ini. Hal ini dilakukan karena perusahaan ingin fokus memproduksi kendaraan nol emisi ke truk dan SUV dengan menggunakan platform baterai baru. CEO GM Mary Barra mengatakan, “Kami berencana untuk mengakhiri produksi Chevrolet Bolt EV dan UE akhir tahun ini.” Pada 2022 lalu, GM mencatat telah menjual 38.120 unit Bolt EV, lebih tinggi dibandingkan periode tahun sebelumnya yang hanya mencapai 24.828 unit.
Meskipun Bolt EV merupakan kendaraan listrik pertama produksi GM dan menyumbang lebih dari 90% seluruh penjualan mobil listrik di perusahaan tersebut, General Motors ingin fokus pada truk dan SUV nol emisi. Peneliti Harvard Kennedy School David Zipper mengungkapkan rencana ini merupakan sebuah kemunduran. “Ini adalah langkah mundur, mulai dari emisi, harga yang terjangkau hingga memperlambat elektrifikasi,” ujar dia.
Namun, GM tetap berkomitmen untuk memproduksi truk dan SUV nol emisi dengan target produksi lebih dari 600 ribu truk listrik per tahun pada akhir 2024. General Motors juga memproyeksikan bisa memproduksi 400 ribu mobil listrik di Amerika Utara dari 2022 hingga 2024 dan produksi akan naik menjadi 1 juta unit per tahun di Amerika Utara pada 2025 mendatang.
Meskipun keputusan GM untuk menghentikan produksi Chevrolet Bolt mengejutkan banyak pihak, namun hal ini sejalan dengan strategi General Motors untuk fokus pada kendaraan nol emisi seperti truk dan SUV. Dalam jangka panjang, hal ini diharapkan dapat membantu perusahaan mengurangi emisi karbon dan meningkatkan penjualan kendaraan nol emisi di pasar global.