PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah mengumumkan rencana investasi besar senilai US$9 miliar atau setara dengan Rp138,3 triliun (dengan kurs Rp15.370) untuk menggarap tiga proyek smelter di wilayah Sulawesi. Lokasi proyek smelter ini tersebar di Sorowako, Bahodopi, dan Pomalaa, dengan target pelaksanaan groundbreaking atau peletakan batu pertama tahun ini.
Wakil Presiden Direktur Vale Indonesia, Adriansyah Chaniago mengungkapkan, “Tiga proyek ini akan menghabiskan dana sekitar US$9 miliar.” Dia juga menambahkan bahwa proses groundbreaking diharapkan dapat dilakukan tahun ini setelah semua persetujuan dan kesepakatan tercapai.
Adriansyah menjelaskan bahwa kesiapan untuk memulai pembangunan tahun ini sesuai dengan izin yang telah diberikan oleh pemerintah kepada Vale Indonesia. Izin untuk proyek smelter di Bahodopi telah mencapai sekitar 80%, sementara izin untuk proyek di Pomalaa mencapai sekitar 50%.
“Progres izin untuk proyek smelter di Bahodopi telah mencapai hampir 80%, dan untuk Pomalaa sekitar 50%, terutama karena kami sedang meningkatkan kapasitas produksi. Namun, yang terpenting, kami telah memulai tahap awal pekerjaan,” ujar Adriansyah. Dia juga menjelaskan bahwa persiapan infrastruktur pembangunan juga telah dimulai, dan salah satu smelter bahkan sudah melakukan uji sampel pertambangan yang menghasilkan hasil yang positif.
Vale Indonesia berkomitmen untuk melaksanakan semua proyek ini dengan standar Environmental, Social, and Governance (ESG) yang tinggi untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan masyarakat sekitar. Investasi besar ini oleh Vale Indonesia di sektor smelter akan memiliki dampak positif pada industri dan perekonomian Indonesia serta membantu memenuhi kebutuhan pasar logam dunia.