Tidak hanya saham perusahaan energi konvensional, investor dalam negeri juga bisa membeli saham energi terbarukan (EBT). Saham EBT sendiri dimiliki oleh perusahaan yang memanfaatkan energi baru berupa sumber daya alam (SDA) yang bisa diperbarui. Contoh energi baru tersebut seperti air, panas bumi, angin, dan cahaya matahari.
Di Indonesia sudah ada perusahaan yang bergerak di bidang EBT dan telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saham Energi Terbarukan di Indonesia
Dengan melantainya perusahaan di BEI artinya masyarakat umum dapat memiliki saham EBT tersebut. Lalu apa saja saham perusahaan EBT yang ada di Indonesia? Berikut informasinya.
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
Perusahaan dengan nama emiten PGAS itu memang lebih populer dikenal sebagai perusahaan yang bergerak di sektor gas alam. Namun, saat ini perusahaan tersebut mulai menaruh keterarikannya di bidang EBT. Bahkan mereka berinvestasi di proyek pembangkit listrik tenaga surya dan biogas.
- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
PGEO adalah anak perusahaan PT Pertamina yang fokus di bidang energi panas (geothermal). Perusahaan ini banyak disebut memiliki pertumbuhan yang cukup pesat. Hal itu didukung lantaran kebijakan pemerintah serta besarnya potensi panas bumi di Indonesia.
- PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA)
Awalnya, TOBA memang fokus pada energi bahan bakar fosi batu bara. Namun saat ini mereka mempertimbangkan untuk mulai beralih ke energi terbarukan. Bahkan mereka mulai berinvestasi di proyek pembangkit listrik tenaga surya.
- PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
Saat ini fokus PT Adaro masih pada sumber energi batu bara, namun mereka mulai memperluas minatnya dengan menggelontorkan investasi mereka di bidang EBT, khususnya pada sektor tenaga air dan tenaga surya. Selain itu Adaro juga punya kekuatan finansial yang besar sehingga peralihan ke energi bersih punya potensi yang besar dalam jangka waktu yang panjang.
- PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
PT Medco Energi adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang energi terbesar di Indonesia. Mereka juga berminat untuk investasi di EBT, khususnya dalam proyek geothermal dan tenaga angin.
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
Membeli saham perusahaan beremiten TOWR juga cukup menjanjikan. Perusahaan ini bergerak di bidang infrastruktur telekomunikasi. Namun TOWR juga mulai merambah ke sektor EBT. Hal itu dibuktikan dengan adanya proyek energi cahaya matahari untuk menyokong kebutuhan energi yang ada di menara telekomunikasi. Potensi perusahaan ini juga cukup besar karena perpaduan antara telekomunikasi dan EBT di masa depan terus berkembang.
- PT Arkora Hydro Tbk (ARKO)
Perusahaan ini bergerak memiliki pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Bahkan mereka memiliki beberapa proyek PLTA dan terus berjalan sampai saat ini. ARKO terlihat terus menambah kapasitas produksinya. Dengan upaya tersebut, saham ARKO diprediksi dapat terus tumbuh.
- PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY)
Perusahaan dengan nama emiten JSKY ini fokus di bidang pembangkit listrik tenaga surya. Ada beberapa proyek miliki SKY Energi yang berupa PLTS. Proyek tersebut tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
Perusahaan ini dimiliki oleh salah satu konglomerat Tanah Air. PT Barito sendiri punya ketertarikan terhadap EBT. Salah satu bukti ketertarikan Barito terhadap EBT adalah akuisisi saham di perusahaan-perusahaan yang mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Dengan akuisisi tersebut, Barito Pacific mendapat kepemilikan di beberapa PLTP yang ada di Indonesia, sehingga memperkuat posisinya di sektor geothermal.
Bukan tidak mungkin saham energi terbarukan mengalami penambahan di masa depan sehingga investor mendapat pilihan yang beragam untuk membeli saham perusahaan EBT.