Dua Gas yang Paling Banyak di Atmosfer Bumi dan Manfaatnya

Atmosfer adalah sebuah lapisan udara yang menyelubungi planet bumi. Di atmosfer terdapat berbagai gas seperti nitrogen, oksigen, gas mulia, dan sebagainya. Namun tahukah Anda setidaknya ada dua gas yang paling banyak di atmosfer. Lalu, apa manfaat keberadaan kedua gas tersebut?

Dua Gas yang Paling Banyak di Atmosfer Bumi

Perlu diketahui bahwa atmosfer terdiri dari ribuan lapis gas. Di artikel ini akan diberikan informasi lapisan gas yang paling banyak ada di atmosfer.

  1. Nitrogen

Gas yang paling banyak di atmosfer adalah nitrogen dengan jumlah kadar Sekitar 78.08%. Meski jumlahnya sangat besar, nitrogen tidak reaktif. Selain itu gas ini bermanfaat karena jadi bagian penting untuk menjaga kehidupan di bumi.

2. Oksigen

Gas paling banyak di atmosfer bumi kedua adalah oksigen. Jumlahnya mencapai 20.95%. Seperti diketahui, oksigen sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup baik tumbuhan, hewan, dan manusia. Gas ini juga membantu menjaga lapisan ozon tetap berada dalam kondisi terbaiknya.

3. Karbondioksida

Tidak hanya oksigen, di atmosfer juga terdapat karbondioksida dengan jumlah diperkirakan mencapai 0.034%. Angka tersebut memang jauh lebih kecil dibanding jenis gas lainnya.  Meski jumlahnya sangat sedikit, namun peningkatan akan sangat terasa berdampak di suhu bumi. Saat kadar karbondioksida meningkat, maka efek rumah kaca bisa makin parah dan suhu bumi makin tinggi.

Selain itu gas ini juga sangat penting bagi tumbuhan. Dengan adanya gas ini, tumbuhan dapat melakukan proses fotosintesis.

4. Neon, Argon, Xenon, dan Kripton

Neon, argon, xenon, dan kripton adalah kelompok gas mulia karena mereka tak bisa jadi satu dengan unsur lain secara mudah. Jumlah keberadaan gas ini di atmosfer juga cukup besar. Misalnya ges neon di atmosfer jumlahnya sebanyak 0.0018%, sedangkan argon 0.93%, jumlah kripton 0.00011%. Untuk khusus xenon, jumlahnya memang lebih kecil dibanding lubang lainnya.

5. Helium

Helium adalah gas yang sangat ringan dan tidak mudah terbakar. Jumlah helium di atmosfer sangat kecil yakni hanya sekitar 0.0005%. Oleh manusia, gas ini berfungsi untuk kendaraan balon udara, aplikasi kriogenik, hingga mennjadi gas pelindung dalam proses industri.

6. Metana

Gas ini juga termasuk gas rumah kaca namun lebih kuat dibanding karbondioksida. Kemunculan gas ini dipicu oleh kegiatan biologis misalnya seperti fermentasi anaerobik dan merupakan komponen utama gas alam. Di atmosfer, jumlah metana sekitar 0.00018%.

7. Ozon

Lapisan ini jadi pelindung bumi. Bahkan, ozon jadi unsur terpenting pembentuk ozon sehingga keberadaannya tak bisa diabaikan. Kandungan ozon di atmosfer sebenarnya sangat kecil yakni 0.00006%. Namun dengan angka sebesar itu ozon mampu menyerap sinar ultraviolet dari matahari yang jika tak diserap akan sangat berbahaya bagi makhluk hidup.

8. Uap Air

Lapisan ini dihasilkan dari penguapan air yang ada di danau, laut, sungai, atau sumber lain yang ada di permukaan bumi. Uap ini juga sangat berguna bagi bumi yakni membantu perubahan cuaca.

Perubahan Komposisi Gas di Atmosfer

Dengan adanya penjabaran di atas artinya gas yang paling banyak ada di atmosfer adalah nitrogen, oksigen, dan karbondioksida. Namun harus disadari bahwa komposisi gas di atmosfer bisa berubah. Kondisi itu dipicu oleh berbagai faktor misalnya akibat aktivitas vulkanik, pembakaran bahan bakar fosil, dan proses alam lainnya.

Dengan begitu peningkatan kadar karbondioksida yang dipicu oleh kegiatan manusia harus mendapat perhatian yang cukup serius karena akan memicu pemansan global. Dengan mengetahui dua gas yang paling banyak di atmosfer bumi berarti ikut memperkaya ilmu pengetahuan dan meningkatkan kesadaran lingkungan.