Avtur atau kerap pula disebut artur adalah salah satu bahan bakar fosil yang banyak digunakan dalam industri transportasi terutama penerbangan. Bahan bakar tersebut berbeda dengan BBM yang digunakan untuk kendaraan darat atau laut karena dalam pembuatannya, artur harus diolah dengan berbagai campuran. Lalu tahukah Anda artur terbuat dari bahan apa?
Komposisi Bahan Bakar Artur
Avtur dibuat dari campuran campuran hidrokarbon yang dihasilkan dari lewat proses penyulingan minyak mentah. Komposisi kimia avtur juga tidak sama, bergantung pada negara, produsen, dan jenis yang digunakan.
Namun bisa dikatakan bahwa komponen pokok avtur adalah kerosin, yakni fraksi hidrokarbon yang didapat dari penyulingan minyak mentah dengan kisaran suhu antara 150 sampai 275°C.
Dalam avtur terkandung hidrokarbon parafinik, naftenik, dan aromatik. Selain itu dalam bahan bakar tersebut mengandung pula aditif yang berfungsi untuk menambah sifat tertentu misalnya kestabilan termal, mencegah pembentukan es, dan meningkatkan sifat pelumasan.
Proses Pembuatan Avtur
Proses pembuatan avtur diawali dari penyulingan minyak bumi di kilang minyak. Setelah itu dilanjutkan dengan berbagai proses lain yang dibutuhkan. Begini cara membuat avtur secara sederhana.
- Distilasi Minyak Mentah
Minyak mentah akan dipanaskan dengan suhu tertentu. Setelah itu akan dialirkan ke menara distilasi, di mana minyak akan dipisahkan ke berbagai fraksi berdasarkan titik didihnya. Salah satu fraksinya adalah kerosin yang merupakan bahan avtur. Kerosin dihasilkan dari minyak mentah yang dipanaskan pada suhu antara 150°C sampai 275°C.
2. Pemurnian Kerosin
Kerosin yang dihasilkan harus melalui pemurnian lebih dulu. Hal ini dilakukan agar kotoran seperti sulfur, nitrogen, dan senyawa lain yang tak diperlukan, hilang. Pemurnian dilakukan dengan berbagai teknik misalnya dengan menambah hidrogen dan penyaringan.
3. Peningkatan Mutu
Setelah kerosin murni akan dilakukan peningkatan mutu agar memenuhi standar kualitas avtur yang sudah ditentukan oleh aturan. Termasuk di dalamnya akan ditambahkan aditif.
4. Pencampuran hingga Pengujian
Kerosin juga akan diolah lalu dicampur dengan berbagai bahan lain. Setelah itu akan dilakukan pula pengujian demi memastikan bahwa kualitas kerosin benar-benar teruji. Pengujian dilakukan dengan berbagai tes untuk mengetahui titik beku, titik nyala, hingga kebersihan.
5. Distribusi
Jika semua selesai, avtur akan didistribusikan misalnya ke bandara atau ke stasiun pengisian lain yang menampung bahan bakar ini.
Kelebihan Avtur
Dalam sejarahnya, pengembangan bahan bakar avtur terjadi di abad ke-20 dan sampai saat ini terus dilakukan pengembangan demi mencapai efisiensi, keamanan, dan keramahan terhadap lingkungan. Berikut ini beberapa kelebihan artur bahan bakar pesawat.
- Emisi Rendah
Jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil lain, avtur lebih rendah sulfur sehingga emisi polutan berbahaya yang dihasilkan lebih rendah.
2. Titik Beku Rendah
Bahan bakar avtur punya titik beku yang sangat rendah, bahkan dapat mencapai di bawah -47°C. Keunggulan ini dibutuhkan oleh kendaraan yang beroperasi di ketinggian tertentu atau di suhu yang sangat dingin.
3. Pembakaran Efisien
Pembakaran avtur sangat efisien dan mampu menghasilkan energi besar. Kemampuan ini sangat dibutuhkan untuk menggerakkan mesin besar seperti jet.
4. Kualitas Tinggi
Standar avtur benar-benar diperhatikan sehingga kualitasnya sangat baik. Dengan begitu avtur membantu kinerja mesin tetap maksimal dan tak merusak mesin.
5. Lebih Keamanan
Titik nyala avtur tinggi sehingga sulit terbakar dibanding bensin atau bahan bakar fosil lain. Aspek ini yang membuat keamanan avtur lebih terjamin.
Semoga artikel ini membantu menjawab artur terbuat dari bahan apa sekaligus menambah khasanah pengetahuan Anda.