Aktivitas Gunung Agung meningkat sejak awal pekan ini dan beberapa kali terjadi erupsi. Hal ini membuat masyarakat di sekitar Gunung Agung harus mengungsi dan beberapa penerbangan dari Bandara Ngurah Rai dibatalkan. Bahkan bandara yang berlokasi di Denpasar ini sempat ditutup sementara guna menjaga keamanan.
Erupsi Gunung Agung juga belum sepenuhnya mengkhawatirkan, khusunya sektor pariwisata. Hingga saat ini belum ada negara yang memberikan ‘warning’ terhadap warga negaranya yang berkunjung ke Indonesia.
Pertemuan IMF-Bank Dunia yang akan berlangsung 14 Oktober 2018 juga dipastikan aman. Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan.
Luhut menambahkan jika erupsi Gunung Agung tidak terlalu berbahaya dan berbeda dengan tahun 2017 lalu.
Sebagai Ketua Panitia Nasional pertemuan IMF-World Bank, Luhut mengatakan bahwa meski letusan Gunung Agung akan terus terjadi hingga Oktober mendatang, dia memastikan jika pelaksanaan IMF akan terus berlangsung.
Setelah dilakukan pemantauan dengan instansi terkait, Luhut mengungkapkan jika sepuluh tahun ke depan angin akan bertiup ke arah timur dan dipastikan tidak akan menganggu pelaksanaan IMF di Nusa Dua Bali.
Sebagai informasi, Aktivitas Gunung Agung meningkat pada awal pekan ini dan terjadi beberapa erupsi. Menurut pantai yang berasal dari Pengamatan, erupsi yang terjadi menghasilkan kolom abu berwarna kelabu mencapai 2.000 meter di atas puncak Gunung Agung.
Potensi adanya erupsi susulan masih tinggi. Namun demikian, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memastikan hal tersebut tidak terlalu berbahaya. Untuk Bandara Ngurah Rai juga tetap dapat beroperasi normal seperti biasanya.
Saat ini pihaknya bersama pemerintah daerah akan fokus kepada para pengungsi terlebih dahulu sekaligus memantau perkembangan aktivitas Gunung Agung.