Pembangunan Terminal BBM (TBBM) di Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur merupakan investasi PT Pertamina di Indonesia Timur dengan nilai investasi mencapai Rp 499,5 Miliar.
Rencana investasi Pertamina di Sikka mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak di NTT dan salah satunya adalah Bupati Sikka P. Florianus. Florianus juga berharap nantinya masyarakat Sikka mampu menjadi bagian dari Terminal BBM tersebut dan menyerap tenaga kerja baru di Kabupaten Sikka.
P Florianus Bupati Sikka menilai langkah Pertamina sudah tepat yang telah memilih Depo Pertamina Maumere menjadi salah satu point supply utama BBM untuk daerah lain disekitar NTT dan NTB.
Selain itu NTT memang siap untuk menyambut berbagai investasi dari Pertamina ini dengan melakukan pembenahan infrastruktur penunjang. Jika investasi pembanguna Terminal BBM di Sikka maka stok BBM diharapkan akan tersedia secara baik. Jika BBM tersedia dengan mudah maka secara tidak langsung investor akan masuk dan mau menanamkan investasi di NTT.
Bupati Sikka juga menghimbau kepada seluruh jajaran mulai dari Kepala Desa dan pihak terkait untuk benar-benar mengawal investasi ini sebaik mungkin, hal ini dilakukan agara investor merasa nyaman dan mau berinvestasi di Kabupaten Sikka.
Groundbreaking dilaksanakan secara simbolis di lokasi pekerjaan pengembangan TBBM Maumere. Penjabat Bupati Sikka Mekeng Florianus bersama Direktur Logistik Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Gandhy Sriwododo masing-masing memegang sekop dan mengarahkan ke sejumlah timbunan batu yang sudah disiapkan pengembang dari PT Cipta Sanalida Utama.
Selama ini pasokan minyak di wilayah NTT didistribusikan ke supply point yakni TBBM Kupang, lalu disebar ke 8 TBBM lainnya. Namun karena daya tampung dan pengembangan TBBM Kupang dirasa kurang memadai, termasuk jangakauan jarak yang cukup jauh ke 8 TBBM lainnya, maka Pertamina memutuskan untuk mengalokasikan pusat distribusi minyak ke TBBM Maumere.
Dia menambahkan proyek dengan biaya senilai Rp 449,5 miliar ini diproyeksikan akan selesai pada tahun 2020. Pemilihan Terminal BBM Maumere sebagai point supply utama didasarkan pada pertimbangan lokasi Maumere yang strategis sebagai pusat (center of gravity) wilayah NTT dan didukung dengan kondisi perairan dalam yang memungkinkan Pertamina membangun dermaga kapal tanker berukuran besar yang dapat disandari kapal dengan ukuran hingga 50.000 DWT.