Tantangan dalam Era Hiperglobalisasi, dilansir dari telegraph.co.uk, yang di post kembali oleh kontan dan bisnis.com. berita tentang era globalisasi dan penaikan suku bunga oleh Federal Reserve menjadi sorotan media nasional pada bulan ini.
Tantangan dalam era globalisasi, sekjen UNCTAD Mukhisa Kituyi menyebut ekonomi global saat ini sedang berada dalam era globalisasi, karena memiliki saling ketergantungan yang tinggi. Namun menurutnya situasi global telah kembali berada di bawah tekanan sejak tahun 2017.
Pasar juga mencermati pernyataan Powell, Bank sentral AS (federal Reserve) menaikan ssuku bunga dalam rapatĀ Komite Pasar Terbuka Federal FOMC yang berakhir pada selasa waktu Washington. Paket Bailout Argentina naik jadi US$57. Dana moneter International sepakat pada waktu setempat untuk menaikan suku bunga.
AS Tegaskan Komitmen Perdagangan di Indonesia dan Indo-Pasifik. Amerika Serikat (AS) kembali menyatakan komitmen untuk meningkatkan keterlibatan ekonomi di Indonesia dan kawasan Indo-Pasifik. (Investor Daily)
Alibaba dan Tencent Masuk Jasa Remitansi. Alibaba dan Tencent kian agresif mengepakkan sayap bisnis mereka. Dua raksasa teknologi ini baru saja meluncurkan layanan transfer uang yang memungkinkan para tenaga kerja di Hong Kong asal Indonesia dan Filipina untuk mengirim uang ke negara mereka.
Tantangan ini merupakan tantangan yang sangat berat. Ini seharusnya memang harus dihadapi dengan lapang dengan peningkatan ekonomi di Indonesia. Dengan adanya seperti ini maka ssudah seharusnya berbenah dengan kondisi yang telah ada.
Sementara tersebut di Asia, ekuitas meningkat sesudah Bank Rakyat China ( PBOC ), mengenalkan kembali penyesuaian kepandaian yang dinamakan “counter-cyclical factor”, yang bertujuan mengawal titik tengah harian yuan tetap pada nilai yang relatif stabil. Langkah ini di anggap sebagai upaya untuk menyokong mata duit China di tengah dakwaan dari Presiden Donald Trump sebagai “manipulator mata uang.”
Pelaku pasar pun memantau berita Kepala The Fed, Jerome Powell, yang menuliskan eskalasi suku bunga “lebih lanjut, dan bertahap” di masa mendatang.
Di ajang Simposium Jackson Hole di Wyoming, Powell menuliskan bank sentral bisa jadi akan melanjutkan pengetatan kebijakannya andai ekonomi terus menguat. Pekan lalu, Powell mendapat kecaman dari Trump guna kedua kalinya, menuliskan dalam suatu wawancara dengan Reuters bahwa dia “tidak senang” terhadap eskalasi suku bunga bank sentral.
Dalam berita geopolitik, Amerika akan merealisasikan sanksi terhadap Rusia, Senin, dalam solidaritas dengan Inggris atas dakwaan Moskow tercebur dalam pembunuhan mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya Yulia.
Artikel diambil dari berbagai sumber: Bisnis.com dan Kontan.com