Indonesia dan Finlandia kembali menjalin kerjasama untuk meningkatkan nilai investasi sektor industri dan teknologi. Salah satu peningkatan investasi yang dilakukan adalah dengan membangun pusat inovasi dan teknologi.
Kepastian peningkatan dan investasi Indonesia dan Finlandia dikonfirmasi langsung oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto saat berada di Finlandia dan bertemu dengan Menteri perdangangan Luar Negeri dan Pembangunan Finlandia.
Salah satu sektor yang menjadi prioritas kedua Negara yaitu industri kertas. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investor Finlandia menanamkan modalnya di sektor industri kertas, barang dari kertas, dan percetakan untuk dua proyek senilai US$ 1,75 juta pada 2018. Investasi industri telah berkontribusi positif terhadap perekonomian nasional melalui peningkatan nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja di dalam negeri.
Untuk industri kertas di Indonesia memang bisa dibilang terus mengalami peningkatan dan go internasional. Indonesia masuk dalam peringkat ke-10 dunia dan peringkat ke 6 untuk industri kertas di dunia.
Sedangkan untuk di Asia sendiri Indonesia masuk dalam peringkat 3 besar dibawah Tiongkok, Jepang dan India untuk industri kertas.
UntukĀ ekspor kertas nilanya telah menembus sebesar US$ 3,6 miliar dengan negara tujuan utama seperti ke Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, Vietnam dan, Tiongkok.
Selain industri kertas yang memang menjadi pembahasan peningkatan investasi, Airlangga Hartanto menyebut bahwa kedua Negara juga tidak menutup mata untuk melakukan beberap peningkatan investasi di beberapa sektor unggulan yang memiliki potensial investasi di Indonesia.
Untuk memperkluat hubungan industri dan perdagangan kedua negara, Indonesia dan Finlandia secara rutin melaksanakan Forum Konsultasi Bilateral (FKB), Working Group on Forestry and Forest Industri, serta kerja sama dalam kerangka Energy and Environment Partnership (EEP).