PLTA Kayan akan memasok kebutuhan listrik industri yang nantinya dibangun di sekitarnya.
Untuk memaksimalkan potensi wilayah di sekitar PLTA Kayan, Pemerintah akan membangun industri terintegrasi. Sebagai tindak lanjut, PT Kayan Hidro Energi selaku pihak yang membangun PLTA telah memandatangani nota kesepahaman. Penandatanganan dilakukan dengan dua BUMN yakni PT Adhi Karya dan PT Pelabuhan Indonesia IV.
PLTA Kayan akan sediakan kebutuhan listrik di wilayah sekitarnya
Penandatanganan antara dua belah pihak dilakukan di Kantor Staf Presiden (KSP). Kepala KSP Moeldoko juga ikut menjadi saksi nota kesepahaman sekaligus mengawal jalannya proyek strategi nasional tersebut.
“Nanti ada pembangunan pelabuhan karena di situ juga secara terintegrasi akan dibangun sebuah kawasan industri. Tiga proyek besar itu sekaligus dalam satu kawasan yang terintegrasi,” ungkap Moeldoko.
Irianto Lambrie selaku Gubernur Kalimantan Utara juga menyaksikan penandatanganan. Dilansir dari kompas.com, Irianto mengatakan bahwa pembangunan kawasan industri terintegrasi itu merupakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2018.
Dengan adanya Perpres tersebut menjadikan pembangunan wilayah industri terintegrasi sebagai proyek strategi nasional. Nantinya di sekitar PLTA Sungai Kayan akan dibangun sejumlah industri berat. Beberapa industri berat misalnya smelter dan pabrik baterai.
Industri tersebut akan dibangun di sekitar PLTA Kayan dan dibangun di lahan seluas 12.000 hektar. Dengan adanya PLTA Kayan, nantinya listrik akan diambil dari PLTA.
“Nanti listrik yang dihasilkan akan dialirkan ke sana dan di sana akan dibangun industri berat seperti smelter, baterai, dan industri lain. Sementara ini luasnya 12.000 hektar,” kata Irianto.
Pembangunan PLTA Sungai Kayan sendiri merupakan hasil kontrak kerja sama pembangunan antara PT Kayan Hidro Energi dan Powerchina International Group. Kontrak kerja sama ini diteken pada 31 Oktober 2018.
PLTA Kayan rencananya akan dibangun dengan lima tahap. Tahap pertama pembangunan bendungan satu yang akan menghasilkan daya sebesar 900 megawatt. Setelah itu, bendungan dua dibangun dengan kapasitas 1.200 megawat.
Bendungan ketiga dan keempat akan dibangun setelah bendungan kedua selesai. Masing-masing bendungan tiga dan empat berkapasitas 1.800 megawatt. Terakhir pembangunan bendungan lima, yang memiliki kapasitas terbesar mencapai 3.200 megawatt. Total kapasitas PLTA Kayan sendiri mencapai 9.000 MW.
Direktur Operasional Kayan Hydro Energy Khaerony mengatakan bahwa pembangunan PLTA Kayan akan mulai kontruksi akhir tahun ini. Jika pembangunan selesai, kebutuhan listrik seluruh Kalimatan dapat disuplai. Bahkan, kata Khaerony, bukan tidak mungkin jika PLTA Kayan ikut mensuplai sebagian wilayah di Malaysia.