Apabila kalian sedang didalam rapat dan mendengar istilah business as usual dan kalian tidak paham business as usual adalah…, maka kalian wajib yang namanya mencari tahu di sini! Yuk kita bahas!
Dalam dunia bisnis, istilah “business as usual” (BAU) sering digunakan untuk menggambarkan keadaan di mana operasional perusahaan berlangsung tanpa perubahan signifikan atau gangguan.
Konsep ini merujuk pada pelaksanaan aktivitas sehari-hari dengan cara yang telah ditetapkan, mengikuti prosedur dan praktik yang sudah ada. Meskipun tampaknya sederhana, menerapkan BAU memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan oleh setiap perusahaan.
Kelebihan Business as Usual
- Pengelolaan Risiko yang Lebih Baik
BAU memungkinkan perusahaan untuk lebih mudah mengelola risiko. Dengan mematuhi prosedur yang sudah ada, perusahaan dapat mengidentifikasi dan menangani potensi masalah lebih awal. Proses yang sudah teruji membantu dalam perencanaan dan mitigasi risiko, sehingga mengurangi kemungkinan kejadian yang tidak terduga dan dampaknya.
2. Fokus pada Core Business
Dengan mengadopsi pendekatan BAU, perusahaan dapat lebih fokus pada kegiatan inti mereka tanpa harus teralihkan oleh perubahan besar atau inisiatif baru yang tidak relevan. Fokus ini penting untuk memastikan bahwa perusahaan dapat terus memberikan nilai pada pelanggan dan tetap kompetitif dalam pasar.
3. Stabilitas Operasional
Salah satu keuntungan utama dari BAU adalah stabilitas yang ditawarkannya. Dengan menjalankan operasi sesuai prosedur standar, perusahaan dapat memastikan bahwa proses berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan besar. Stabilitas ini memungkinkan tim untuk bekerja dengan efisien dan fokus pada tugas mereka tanpa perlu menyesuaikan diri dengan perubahan mendadak.
4. Efisiensi yang Terjaga
Ketika semua orang mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, biasanya efisiensi operasional meningkat. Proses yang sudah terstandarisasi meminimalkan kebutuhan untuk pelatihan tambahan atau penyesuaian, sehingga meningkatkan produktivitas. Sistem dan metode yang telah terbukti berfungsi dengan baik cenderung meminimalkan risiko kesalahan dan meningkatkan konsistensi dalam hasil kerja.
5. Pengelolaan Risiko yang Lebih Baik
BAU memungkinkan perusahaan untuk lebih mudah mengelola risiko. Dengan mematuhi prosedur yang sudah ada, perusahaan dapat mengidentifikasi dan menangani potensi masalah lebih awal. Proses yang sudah teruji membantu dalam perencanaan dan mitigasi risiko, sehingga mengurangi kemungkinan kejadian yang tidak terduga dan dampaknya.
Kekurangan Business as Usual
- Kurangnya Inovasi
Salah satu kelemahan terbesar dari pendekatan BAU adalah kurangnya dorongan untuk inovasi. Ketika perusahaan terjebak dalam rutinitas yang sama, mereka mungkin kehilangan peluang untuk mengeksplorasi cara baru atau lebih baik dalam melakukan sesuatu. Inovasi sering kali memerlukan perubahan dan eksperimen, yang bisa sulit dicapai dalam kerangka BAU yang konservatif.
2. Ketergantungan pada Proses Lama
Terlalu bergantung pada prosedur dan praktik yang sudah ada bisa membuat perusahaan tidak fleksibel dalam menghadapi perubahan pasar atau teknologi baru. Ketergantungan ini bisa menghambat kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dan berinovasi, yang pada akhirnya dapat mengancam daya saing mereka.
3. Kurangnya Responsif terhadap Perubahan
BAU bisa membuat perusahaan kurang responsif terhadap perubahan eksternal, seperti perubahan dalam preferensi pelanggan, kondisi ekonomi, atau tren industri. Jika perusahaan terlalu fokus pada menjalankan operasional yang sudah ada, mereka mungkin tidak cukup cepat dalam menanggapi perubahan yang mempengaruhi bisnis mereka.
4. Potensi Kelelahan dan Stagnasi
Melakukan tugas yang sama secara berulang dapat menyebabkan kelelahan di kalangan karyawan. Kelelahan ini sering kali disertai dengan rasa stagnasi atau kurangnya motivasi. Ketika karyawan merasa bahwa pekerjaan mereka tidak berkembang atau tidak menghadapi tantangan baru, ini dapat mempengaruhi kepuasan dan kinerja mereka.
Jadi Business As Usual Adalah?
“Business as usual” adalah pendekatan yang menawarkan stabilitas dan efisiensi, tetapi juga memiliki beberapa kekurangan yang signifikan. Kelebihan dari BAU termasuk stabilitas operasional, efisiensi, pengelolaan risiko yang lebih baik, dan fokus pada kegiatan inti. Namun, pendekatan ini juga dapat menyebabkan kurangnya inovasi, ketergantungan pada proses lama, kurangnya responsif terhadap perubahan, dan potensi kelelahan serta stagnasi di kalangan karyawan.
Perusahaan harus mengevaluasi kebutuhan mereka secara teratur untuk menentukan kapan pendekatan BAU masih efektif dan kapan perlu melakukan perubahan. Menggabungkan elemen BAU dengan dorongan untuk inovasi dan adaptasi bisa menjadi kunci untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.