Tagar #deleteFacebook menjadi trending di Twitter, ada apa gerangan?
Bukan tanpa alasan hastag #deletefacebook menjadi viral. Cuitan yang sebagian besar berasal dari warga Amerika Serikat (AS) tersebut ditujukan bagi pendiri Facebook, Mark Zuckerberg lantaran keterlibatan politiknya.
Sebelumnya, beredar kabar tentang skandal kebocoran data pengguna Facebook ke Cambridge Analytica. Kebocoran tersebut membuat data jutaan pengguna Facebook menyebar, dan membuat reputasi Facebook menurun.
Terlebih pada bulan Juli lalu, Mark Zuckerberg diketahui bertemu politisi sayap kanan dan konservatif AS, padahal diketahui jika Zuckerberg merupakan pendukung Partai Demokrat.
#deleteFacebook Simbol Kemarahan Rakyat AS
Berdasarkan pertemuan tersebut, Zuckerberg dinilai mengumpulkan dukungan dari kelompok sayap kanan. Sebagaimana diketahui Facebook mendapat tekanan dari pemerintahan, setelah Trump menuduh Facebook telah memblokir konten kelompok sayap kanan.
Terkait dengan kejadian tersebut, berbagai pihak melayangkan kecaman terhadap Facebook dalam perlindungan data penggunanya. Salah satunya adalah Bos Apple.
Steve Wozniak adalah sosok yang lantang untuk mengajak masyarakat berhenti menggunakan layanan dari Facebook. Woz yang merupakan orang yang turut mendirikan perusahaan Apple bersama Steve Jobs tersebut, menyoroti persoalan privasi Facebook.s
Woz menyatakan jika, setidaknya Facebook harus memberikan pilihan terkait privasi. Sebagai contoh, pengguna dapat membayar agar data-data pribadinya tidak diserahkan pada pihak ketiga.
“Jejaring sosial ini lebih banyak memberiku keburukan dibanding kebaikan. Apple memiliki cara yang lebih aman dalam membagikan hal tentang penggunanya. Saya masih bisa bertahan dengan cara lama seperti email dan pesan singkat,” tulis Woz sebelum menonaktifkan akun Facebook pada April tahun lalu.
Terkait dengan pemberitaan tentang Facebook dan kecaman yang diterimanya, Mark Zuckerberg tidak tinggal diam, melalui akun Facebooknya Mark menuliskan pernyataan dan sikapnya.
“Ada beberapa media hari ini yang membicarakan makan malam yang kulakukan dengan politikus, media dan pemikir konservatif. Agar jelas, saya makan malam dengan banyak orang dengan banyak isu berbeda sepanjang waktu,” tulis Zuck sebagaimana dilansir dari Detik.
kalimat bernada pembelaan tersebut dituliskan oleh Mark menyusul trending tagar #deleteFacebook yang bergaung. Mark juga menyatakan jika dirinya bertemu dengan orang-orang baru untuk mendapatkan pembelajaran. “Jika kalian belum mencobanya, saya sarankan begitu,” imbuh Mark.
Hashtag #deletefacebook dan ketidakbecusan Facebook dalam menjaga informasi pribadi penggunanya adalah pembelajaran bagi kita agar tidak membagikan semua privasi tentang data diri di media sosial.
Ingin mendapatkan informasi terkini seputar teknologi dan isu-isu terbaru? Pantau terus berita harian online teknologi setiap harinya di website kami.