Laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa kinerja neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2022 kembali surplus sebesar USD3,89 miliar. Surplus ini merupakan yang ke-32 kalinya terjadi selama berturut-turut atau sejak Mei 2020. Secara kumulatif, sepanjang 2022 neraca perdagangan mencatatkan surplus USD54,46 miliar, naik dibandingkan surplus 2021 yang sebesar USD35,42 miliar.
Adapun nilai ekspor Indonesia pada Desember 2022 tercatat senilai USD23,83 miliar atau turun 1,10 persen dibandingkan November 2022 sebesar USD24,09 miliar. Sedangkan secara year on year ekspor Indonesia, neraca perdagangan Indonesia naik 6,58 persen dibanding bulan Desember 2021.
“Nilai ekspor migas pada Desember 2022 mencapai USD1,48 miliar, terjadi kenaikan sebesar 32,45 persen secara bulanan. Sementara nilai ekspor non migas secara month-to-month turun 2,73 persen menjadi USD22,35 miliar,” kata Kepala BPS, Margo Yuwono konferensi pers di Gedung Pusat BPS, Senin, 16 Januari.
Lebih lanjut, Margo menjelaskan secara kumulatif ekspor Indonesia pada tahun 2022 mencapai USD291,98 miliar. Total ekspor migas sepanjang 2022 mencapai USD16,02 miliar atau naik 30,82 persen. Sementara ekspor non migas sepanjang 2022 mengalami peningkatan sebesar 25,80 persen menjadi USD275,96 miliar.
Di sisi lain nilai impor Indonesia pada Desember 2022 mencapai USD19,94 miliar atau naik 5,16 persen dibanding November 2022 yang tercatat USD18,96 miliar. Sedangkan jika dibandingkan Desember 2021, kinerja impor neraca perdagangan Indonesia bulan ini tercatat turun sebesar 6,61 persen. “Ini merupakan penurunan terdalam dua tahun terakhir,” terang dia.
Nilai impor migas selama Desember 2022 naik 14,15 persen mtm menjadi USD3,20 miliar. Kemudian untuk impor non migas pada Desember 2022 senilai USD16,74 miliar, naik 3,60 persen mtm.
Secara kumulatif, nilai impor sepanjang 2022 mencapai USD237,52 miliar atau naik 21,07 persen dari 2021 senilai USD196,19 miliar. Impor migas selama 2022 melesat 58,31 persen menjadi USD40,42 miliar dari impor 2021 senilai USD25,53 miliar. Sementara impor non migas selama 2022 tercatat sebesar USD197,11 miliar atau naik 15,50 persen dari total impor 2021 yang sebesar USD170,66 miliar. “Neraca perdagangan Indonesia pada bulan Desember 2022 ini tercatat surplus sebesar USD3,89 miliar. Ini membukukan surplus berturut-turut untuk 32 bulan terakhir sejak Mei 2020,” pungkasnya.