Pernahkah kalian mendengar tentang Pembangunan KIHi? Kalau belum tahu pas banget nih, karena kali ini kita bakal membahasnya, Simak sampai selesai, ya!
Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) adalah proyek besar yang bertujuan untuk membangun kawasan industri besar di Indonesia dengan fokus utama pada keberlanjutan dan ramah lingkungan.
Mengapa Pembangunan KIHI penting?
Transformasi ekonomi: KIHI diharapkan dapat meningkatkan ekonomi Indonesia, terutama di wilayah tempat pembangunannya dilakukan.
Penciptaan lapangan kerja: Proyek ini akan membuka banyak peluang kerja baru di berbagai industri.
Peningkatan daya saing: Karena kualitasnya dan keunggulannya dalam hal keberlanjutan, produk yang dihasilkan di KIHI diharapkan memiliki daya saing tinggi di pasar global.
Pengurangan ketergantungan pada bahan baku impor: KIHI akan mendorong pengolahan sumber daya alam dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor.
Dimana lokasi KIHI?
Salah satu proyek KIHI yang paling besar saat ini sedang dibangun di Kalimantan Utara. Proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dan diharapkan menjadi kawasan industri hijau terbesar di dunia.
Apa saja yang Akan Dibangun di KIHI?
KIHI akan menjadi pusat berbagai macam industri, seperti:
- Pemurnian dan pengolahan mineral: Mengolah bahan mentah menjadi produk setengah jadi atau jadi.
- Pergudangan: Menyediakan tempat penyimpanan barang.
- Properti: Mendirikan bangunan untuk berbagai keperluan, seperti kantor, perumahan, dan fasilitas umum.
- Perdagangan dan komersial: Menyelenggarakan aktivitas perdagangan dan jasa.
Pembangunan KIHI Ditargetkan Selesai Dalam 4 Tahun
Melansir dari ANTARA, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan pembangunan kawasan industri di Kalimantan Utara atau Kaltara bisa rampung dalam 4 tahun.
“Dari pertemuan dengan NDRC (National Development and Reform Commission) kita berharap satu bulan ke depan telah dapat di-groundbreaking, sudah dimulai konstruksinya. Saya kira dalam waktu 4 tahun sudah berakhir,” kata Luhut di Shanghai, Ahad, 16 Juni 2024.
Dalam kunjungan kerjanya ke Cina sebagian waktu lalu, Luhut mendatangi beberapa kota serta wilayah semacam Beijing, Jilin serta Shanghai. Di situ dia berjumpa dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Kepala National Development and Reform Commission (NDRC) China Zheng Shanjie, pejabat dari Tsinghua University serta para pengusaha asal Tiongkok.
Luhut secara khusus pula meminta supaya NDRC bisa menunjang implementasi kawasan industri Kaltara tersebut. Saat berjumpa dengan Kepala NDRC Zheng Shanjie, Luhut bahkan menyebut salah satu pabrik di kawasan industri tersebut bakal jadi pabrik petrochemical terbanyak di Asia dengan kapasitas menggapai 4×16 juta ton per tahunnya.