Ditengah stabilitas Ekonomi Global yang kurang bersahabat. Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati mengajak seluruh pengusaha Indonesia untuk ikut berperan aktif untuk memperkuat fundamental ekonomi Indonesia dengan cara menambah pasokan eksport.
Sri Mulyani yang hadir sebagai pembicara dalam seminar di hadapan para pengusaha Indonesia di Jakarta 14/09/2018 menekankan pentingnya perkuat eksport. Hal ini diungkapkan karena peran pengusaha sangatlah besar dalam menentukan keadaan ekonomi di Indonesia.
“Mari kita perkuat ekonomi Indonesia dengan tingkatkan ekspor, mensubstusi impor dan memperbaiki iklim usaha supaya arus modal masuk tetap bisa terjaga,” kata Menteri Sri Mulyani, Jumat (14/9/2018) dilansir dari Tribunnews.com.
Selain untuk meningkatkan eksport, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga memebrikan wejangan kepada para pengusaha untuk mendukung kebijakan pemerintah dan menaatinya sebagai langkah mewujudkan neraca pembayaran yang sehat.
Sampai saat ini diketahui bahwa fundamental ekonomi Indonesia memang masih terjaga baik dan itu tidak bisa lepas dari peran pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan dan peran pengusaha menjaga kestabilan ekonomi pasar.
Sri Mulyani juga menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II tahun 2018 berada di angka 5 persen, sedangkan jika melihat pertumbuhan ekonomi dunia sampai saat ini masih berkisar antara 3,9 persen.
Mendengar pemaparan yang dilakukan oleh Sri Mulyani Indarwati, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani sangat mengapresiasi keterlibatan pemerintah dan menjamin pengusaha Indonesia akan menjaga serta mendorong kebijakan pemerintah untuk menjaga ketahanan ekonomi Indonesia.
Ada beberapa strategi yang dibahas bagaimana menjaga fundamental ekonomi Indonesia agar tidak terpengaruh dengan keadaan ekonomi global. Langkah tersebut adalah mengurangi penggunaan transaksi menggunakan mata uang asing, mengutamakam pasokan dalam negeri, meningkatkan eksport dan mencari peluang produk pasar non tradisional di pasar internasional.
Kemudian langkah yang harus diambil diantaranya menyusun rancangan investasi yang memiliki input pengugunaan investasi rupiah. Terakhir, memaksimalisasi tenaga kerja dan ahli lokal, dan konversi upah tenaga asing ke rupiah dengan nilai yang tetap.
Jika beberapa langkah ini bisa berjalan dengan baik dan terimplementasikan maka bisa dipastikan fundamental ekonomi Indonesia untuk beberapa tahun kedepan akan stabil dan tidak mudah terpengaruh keadaan ekonomi global jika mengalami penurunan.