Presiden Jokowi (Joko Widodo) mengapresiasi upaya Prancis dalam membawa investor ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron di India, Jokowi menyampaikan penghargaannya terkait investasi di sektor strategis.
Selama pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mencatat bahwa Dubes Prancis untuk Indonesia telah membawa calon investor Prancis ke IKN, menghasilkan 4 Letter of Intent (LoI) yang mendukung pembangunan IKN. Meskipun Jokowi tidak merinci investor tersebut, ia berharap kesepakatan antara kedua negara dapat segera terwujud dalam waktu dekat.
Selain investasi, Jokowi juga berharap Prancis akan merealisasikan komitmennya terkait proyek transisi energi, termasuk melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP).
Presiden Jokowi juga meminta dukungan Prancis dalam proses keanggotaan Indonesia di Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), yang dianggapnya sebagai langkah menuju status negara maju. Jokowi menyatakan bahwa Indonesia telah melakukan berbagai reformasi ekonomi sesuai dengan persyaratan keanggotaan OECD. Terkait keanggotaan tersebut, Jokowi juga berharap dapat berbagi pengalaman dengan Presiden Macron mengenai cara kerja dan optimalisasi manfaat sebagai anggota OECD.
Selain berbicara tentang investasi dan keanggotaan OECD, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasinya kepada Prancis atas fleksibilitas posisi mereka dalam menghadapi tindakan pelecehan simbol agama dan kitab suci dalam konsep deklarasi G20. Presiden menekankan pentingnya isu ini bagi Indonesia dan menegaskan bahwa tindakan pelecehan tersebut sangat melukai hati umat Muslim dan tidak dapat dibenarkan.