Semua pohon pada dasarnya mampu menyerap kandungan karbondioksida (CO2) yang ada di udara. Namun, kapasitas penyerapan masing-masing pohon berbeda. Dalam artian satu pohon dan pohon lain punya kemampuan penyerapan CO2 yang tidak sama. Oleh karena itu penting untuk mengetahui apa saja pohon yang paling banyak menyerap CO2 sehingga bisa ditanam di lingkungan perkotaan Indonesia.
Pohon yang Paling Banyak Menyerap CO2
Perlu diketahui bahwa kemampuan penyerapan CO2 setiap pohon bisa bervariasi tergantung pada banyak faktor mulai dari usia, ukuran, kondisi tanah, hingga iklim spesifik. Berikut ini beberapa pohon penyerap karbondioksida terbanyak yang bisa hidup di Indonesia.
- Trembesi (Samanea saman)
Pohon ini sangat juara dalam menyerap CO2. Trembesi punya tajuk lebar yang memberikan banyak keteduhan di bawahnya. Tanaman ini sangat cocok ditanam di taman kota.
2. Cassia
Pohon ini memiliki pertumbuhan yang cepat dan kemampuan adaptasi yang tinggi. Biasanya digunakan sebagai tanaman peneduh jalan raya yang panas untuk menyejukkan udara.
3. Kenanga (Canangium odoratum)
Pohon ini tidak hanya dikagumi karena keindahannya, namun karena kemampuannya dalam menyerap CO2. Bahkan, aroma bunganya yang harus semakin menambah sejuk suasana.
4. Beringin (Ficus benyamina)
Siapa tak kenal dengan pohon ini. Selain dianggap sakral, beringin ternyata mampu memberikan keteduhan karena bisa menjadi penyerap karbon yang sangat baik.
5. Matoa (Pometia Pinnata)
Jika Anda ingin menyejukkan suasana lingkungan rumah, cobalah menanam pohon matoa. Pohon ini tidak hanya memiliki buah yang manis, namun juga mampu menyerap kadar CO2 yang tinggi di udara sehingga suasana lebih asri.
6. Pohon Pucuk Merah (Syzygium myrtifolium)
Dinamakan pucuk merah karena daun mudahnya berwarna merah seperti cabai. Pohon ini cenderung mudah ditanam di perkotaan. Selain itu pucuk merah juga efektif menyerap karbon dari kenalpot kendaraan.
7. Pohon Ketapang (Terminalia catappa)
Pohon ini kerap ditanam di area parkir. Ukuran pohon bisa cukup besar sehingga mampu menjadi payung bagi kendaraan di bawahnya. Selain itu pohon ketapang mampu menyejukkan udara karena kemampuannya dalam menyerap CO2.
8. Bambu
Menanam bambu di area rumah atau jalanan? Kenapa tidak? Saat ini sudah banyak jenis pohon bambu yang dimanfaatkan sebagai penyejuk udara karena kemampuannya dalam menyaring udara dan menghasilkan oksigen.
9. Pohon Jati
Pohon ini punya nilai ekonomi yakni pada kayunya. Selain itu jati juga bisa hidup puluhan tahun. Selain itu jati bisa digunakan sebagai penyejuk udara karena ia menghasilkan banyak oksigen serta menyerap banyak CO2. Pohon jati dewasa dapat menyerap sekitar 15-20 kg CO2 per tahun.
10. Sengon (Paraserianthes falcataria)
Sengon adalah jenis pohon cepat tumbuh yang sering digunakan dalam reboisasi. Tumbuhan ini memiliki daun yang lebat dan tahan terhadap kondisi tanah yang kurang subur. Sengon dapat menyerap sekitar 13 kg CO2 per tahun.
11. Pinus
Pinus adalah jenis pohon konifer yang tahan terhadap kondisi iklim kering. Di Indonesia, pinus umumnya ditanam di dataran tinggi seperti di Jawa Barat dan Sumatera Utara. Pinus dewasa dapat menyerap sekitar 15 kg CO2 per tahun.
12. Melinjo
Melinjo adalah pohon buah yang tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Selain buahnya yang dapat dimakan, melinjo juga membantu dalam menyerap CO2. Pohon ini memiliki kapasitas penyerapan sekitar 11 kg CO2 per tahun.
13. Suren (Toona sureni)
Suren adalah pohon besar yang sering digunakan untuk penanaman hutan rakyat. Selain sebagai penyerap CO2, kayu suren juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Suren dapat menyerap sekitar 16 kg CO2 per tahun.
Itulah beberapa pohon yang paling banyak menyerap CO2. Disarankan untuk menanam setidaknya salah satu dari pohon tersebut untuk memperbaiki kualitas udaranya.