Walikota Sebut Beberapa Kendala Investasi di Kupang

Pemerintah Kota Kupang menggelar acara bertajuk Coffe Morning, dalam acara tersebut membahas tentang kegiatan koordinasi dan kerjasama di bidang penanaman modal dengan Instansi Pemerintah dan dunia usaha di Hotel IMA Senin (30/7/2018).

Jefri Riwu Kore selaku Walikota Kupang memberikan beberapa penjelasan mengenai perkembangan investasi di Kota Kupang. Menurut Jefri sampai saat ini perkembangan investasi di Kota Kupang masih jauh dari harapan dan sering kali mengalami kendala.

” Kendala pertama adalah kendala Internal kita di Pemkot yang pertama masih sulit memberikan ijin karena sistemnya terlalu berbelit-belit dan menyulitkan orang untuk membangun usaha atau berinvestasi di kota Kupang,” ujarnya.

Kemudian kendala lainnya yang sering dijumpai adalah banyaknya praktik pungli uang yang digunakan untuk perizinan usaha. Padahal peraturan pemerintah sudah jelas untuk mempermudah segala investasi yang masuk ke daerah.

Menurut Jefri hal yang memang menjadi perhatian serius selain beberapa kendala diatas semua itu tidak terlepas dari kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum memadai. Kreativitas dan inovasi yang masih rendah juga menjadi salah satu penyebab pelambatan investasi di suatu daerah.

” Masih ada lagi kendala misalnya ada pihak yang sudah mau berinvestasi di tempat kita tetapi malahan masih ada perang lahan yang tentunya mempersulit investasi dan hal ini juga berpengaruh terhadap investor lain yang berkeinginan untuk menanamkan modalnya di Kota Kupang,” lanjut Jefri.

Namun untuk mengatasi beberapa kendala ini pihak Pemerintah Kota Kupang akan membenahi kendala internal yang masih ada di tubuh Pemkot Kupang agar perlahan proses perijinan yang masih sulit dan juga praktik uang kecil tidak terjadi lagi.

Apalagi pemerintah pusat secara terang-terangan telah memberikan berbagai kebijakan dan himbauan kepada pemerintah daerah untuk mempermudah segala bentuk investasi yang masuk ke daerah. Hal ini dilakukan untuk semakin mempercepat proses investasi berjalan dengan baik.

Investasi yang masuk nantinya harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin dan harus tepat sasaran agar benar-benar mampu berguna.