Harga Minyak Dunia Turun Akibat Kekhawatiran Penurunan Permintaan Asia

Harga minyak dunia bergerak ke level terendah menjelang akhir bulan November ini. Pada hari ini, Selasa 27/11, harga minyak wet texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2019 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 51,55 per barel.

Harga miyak dunia turun 0,15% apabila dibandingkan dengan harga beberapa waktu lalu. Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) sebenarnya sempat menguat di angka 2,40% dari level terendah dalam setahun terakhir.

Sementara harga minyak brent untuk pengiriman Januari 2019 di ICE Futures menguat 2,86% ke level US$ 60,48 per barel. Harga minyak tersu menghadapi tekanan dan mencapai level tertinggi pada bulan Oktober.

Untuk posisi beli di pasar minyak mencapai level terendah dalam tiga tahun terakhir. Sementara untuk permintaan minyak diperkirakan akan lebih tertekan, khususnya untuk kawasan Asia. Morgan Stanley menyebutkan bahwa tahun 2018 menandai berakhirnya bull market 10 tahun di Asia. Hal ini disebebakan akrena pengetatan finansial, khusunya di China.

Bank Amerika Serikat memperkirakan pengetatan kondisi Asia belum dapat mencapai level terendah. Dengan pasokan minyak yang ada, Arab Saudi menaikkan produksi minyak ke level tertinggi pada bulan November. Beberapa pihak mengungkapkan bahwa produksi Arab Saudi mencapai 11,1 juta barel per hari hingga 11,3 juta barel per hari pada bulan November.

Selain Arab Saudi, Rusia juga menaikkan produksi minyak ke level tertinggi menjadi 11,4 juta barel per hari. Angka kenaikan produksi tersebut rilis tiga hari menjelan berlakukanya sanksi Amerika Serikat mengenai ekspor minyak Iran pada awal November kemarin yang menimbulkan persepso bahwa pasokan minyak cukup saat ini guna mengantisipasi sanksi Iran.

Analis Goldman Sachs mengungkapkan bahwa KTT G20 memiliki potensi menjadi katalis pembalikan harga minyak yang dapat menurun dalam dua bulan terakhir. Goldan menyebutkan  bahwa OPEC akan memangkas produksi serta memicu pemulihan harga minyak brent. Perlu diketahui bahwa Goldman merupakan salah satu dari banyak bank yang paling aktif dalam perdagangan komoditas.