Merger XL dan Smartfren bikin gempar. Industri telekomunikasi Tanah Air kembali bergeliat dengan aksi korporasi yang menjanjikan. PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) baru-baru ini mengumumkan langkah serius dalam menjajaki penggabungan usaha dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tidak mengikat. Langkah ini diyakini akan menghasilkan entitas telekomunikasi terkemuka kedua di Indonesia.
Langkah maju ini merupakan hasil dari upaya serius XL dan Smartfren untuk menggabungkan kekuatan mereka, dengan penandatanganan nota kesepahaman yang belum mengikat untuk mengeksplorasi rencana merger.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Axiata Group Berhad (Axiata) dan konsorsium Sinar Mas (PT Wahana Inti Nusantara, PT Global Nusa Data, dan PT Bali Media Telekomunikasi) bergerak bersama dalam tahap awal ini.
Manajemen XL Axiata menjelaskan, proses ini masih dalam tahap evaluasi awal, dengan Axiata dan Sinar Mas berencana untuk tetap menjadi pemegang saham utama dari entitas baru yang tercipta nantinya.
Meskipun detail waktu selesainya merger masih belum pasti, aksi korporasi ini diyakini akan memberikan dampak positif bagi kedua perusahaan. Merza Fachys, Presiden Direktur Smartfren, menyambut baik rencana merger ini, melihatnya sebagai kesempatan untuk meningkatkan efisiensi bisnis kedua belah pihak, terutama dalam hal operasional.
Efisiensi yang diharapkan mencakup berbagai aspek, termasuk penggabungan sumber daya seperti perangkat, modal, dan tenaga kerja. Potensi ini dapat diperlihatkan dari contoh kerja sama antara operator lainnya yang telah berhasil menjalankan merger sebelumnya.
Pengalaman dari penggabungan antara Indosat dan Tri pada tahun 2022 menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam aset, modal, dan pendapatan perusahaan. Data keuangan menunjukkan bahwa neraca keuangan yang lebih sehat dan pendapatan yang meningkat secara signifikan menjadi dampak positif dari merger tersebut.
Penggabungan usaha antara XL dan Smartfren bukan hanya menghasilkan kekuatan baru dalam industri telekomunikasi, tetapi juga memperkuat persaingan di pasar. Dengan hanya tiga pemain besar yang akan mendominasi pasar, yaitu Telkom Indonesia, Indosat Ooredoo Hutchison, dan MergeCo, persaingan diharapkan semakin sehat dan dinamis.
Dengan asumsi dari data laporan keuangan 2023, gabungan aset dan modal dari XL Axiata dan Smartfren memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama di pasar telekomunikasi Indonesia.
Sejalan dengan perkembangan ini, langkah strategis ini diharapkan membawa manfaat tidak hanya bagi kedua perusahaan yang terlibat, tetapi juga bagi konsumen, pasar, dan industri telekomunikasi secara keseluruhan. Dalam era transformasi digital yang semakin pesat, sinergi antara XL Axiata dan Smartfren diharapkan akan memberikan dorongan baru dalam menciptakan layanan yang lebih inovatif dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
Demikian informasi seputar merger XL dan Smartfren. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Indopreneur.Org.