Warning: Undefined variable $facebook_icon in /home/webroot/indopreneur.org/wp-content/plugins/code-snippets/php/snippet-ops.php(582) : eval()'d code on line 119
Warning: Undefined variable $pinterest_icon in /home/webroot/indopreneur.org/wp-content/plugins/code-snippets/php/snippet-ops.php(582) : eval()'d code on line 119
Warning: Undefined variable $email_icon in /home/webroot/indopreneur.org/wp-content/plugins/code-snippets/php/snippet-ops.php(582) : eval()'d code on line 119
Startup atau perusahaan rintisan dan mendapatkan suntikan dana dalam jumlah besar merupakan impian bagi banyak orang pada saat ini. Namun sebelum mendirikan startup disarankan untuk banyak belajar, seperti pengalaman dari perusahaan rintisan dari China Ofo, yakni startup bergerak dalam bidang berbagi sepeda.
Ofo merupakan sebuah proyek sekoolah yang beralih ke starup dan memiliki valuasi dengan nilai miliaran dollar AS. Namun saat ini startup tersebut diambang kebangkrutan. Perusahaan baru berusia 4 tahun ini sedang dalam masalah arus kas yang berdarah-darah karena terlalu cepat dan terlalu banyak menghimpun dana dari investor dan masyarakat.
Dalam sebuah surat internal telah beredar luas di media lokal, pendiri dan CEO Ofo Dai Wei mengungkapkan bahwa startup sedang dalam tekanan cashflow besar dalam kurun waktu setahun terakhir. Selain itu juga startup miliknya diisukan akan mengalami kebangkrutan.
Layanan bagi sepeda tersebut disokong Alibaba namun dalam beberapa tahun terakhir tidak dapat mengumpulkan dana kembali dari eksternal dan manajemen merencanakan pemotongan biaya operasional dalam waktu yang belum ditentukan. Waktu tersebut hingga Ofo dapat mengembalikan simpanan pengguna dan membayar pemasok.
Dalam laporan tersebut tertulis bahwa pihak startup telah menanggung tekanan arus kas yang sangat besar. Perusahaan teraebut harus mengembalikan semua deposit dari pengguna, kemudian membayar kembali pemasok dan menjaga perusahaan tetap berjalan. Menurutnya pihaknya harus dapat mengubah yuan menjadi tiga.
Dai Wei telah dimasukkan dalam daftar hitam oleh pengadilan Beijing karena tidak memenuhi kewajiban utangnya. Untuk melakukan pengeluaran berlebihan sepert membeli kendaraan, rumah, menyekolahkan anak, dan sebagainya, Dai Wei harus mendapatkan izin dari pengadilan.
Saat ini Ofo mengalami arus kas yang sangat sulit karena terjadi persaingan yang ketat di pasar yang masih belum terbukti secara komersial. Kebijakan perang harga dengan menurun biaya sewa menjadi 1 yuan per jam bahkan gratis bikin keuangan perusahaan bangkrut.
Namun demikian, pada 2017 Ofo masih berhasil melakukan penggalangan dan investor sebesar US$ 2 miliar atau setara Rp 29 triliun. Ofo juga telah menarik lebih dari 200 juta pengguna.