Tidak mudah jadi masyarakat yang sadar hukum. Sadar hukum dalam artian mampu menggunakan piranti hukum untuk membela diri atau kepentingan lain agar tidak merasa dirugikan. Salah satu cara yang bisa dilakukan agar bisa menjadi pribadi yang “melek hukum” adalah mampu memahami Putusan MA maupun MK.
Tips Membaca Putusan MK dan Putusan MA
Sayangnya, memahami putusan pengadilan bagi sebagian masyarakat adalah hal yang tak mudah. Terlebih biasanya jumlah putusan yang dikeluarkan hingga ratusan halaman. Agar mampu memahami putusan pengadilan, ada beberapa tips yang bisa dilakukan. Sebagai permulaan, kami akan sajikan tips membaca putusan MK terlebih dahulu.
1. Pelajari Kasusnya dari Sumber Lain
Membaca putusan pengadilan tanpa tahu kasus sama seperti ingin berkunjung ke Roma tanpa tahu medan jalan. Oleh karenanya pembaca harus bisa memahami medan putusan. Untuk melakukannya, pahami beberapa hal berikut.
- Pihak yang menggugat;
- Inti dari pasal-pasal yang diujikan;
- Prioritas pasal-pasal yang diujikan (mana yang dianggap paling signifikan);
- Kaleidoskop kasus yang mencakup kapan dimasukkan, kapan diputuskan, dan sebagainya;
- Inti putusan hakim.
Baca Juga: Pengusaha Tjandra Limanjaya Sukses sebagai Investor
2. Ketahui Apa yang Anda Butuhkan
Sebagian besar perkara MK adalah pengujian UU terhadap UUD. Jadi untuk membaca putusan, langkah ini bisa Anda terapkan.
- Anda harus tahu pasal mana di UUD yang sedang dicari tafsirnya.
- Langsung menuju ke bagian pasal-pasal yang diujikan.
- Setelah itu, periksa pasal-pasal mana dalam permohonan pengujian yang relevan dengan tafsir pasal yang Anda cari.
- Lewati hal-hal yang tidak relefan dengan pasal yang dicari.
3. Langsung ke ‘PERTIMBANGAN HUKUM’
Putusan biasanya tidak hanya satu atau dua lembar saja, bahkan ada yang mencapai ratusan lembar. Namun perlu diketahui bahwa dari ratusan halaman tersebut, intinya hanya sekitar 10-20% bagian akhir dari keseluruhan dokumen.
Yang menjadi catatan penting adalah bahwa postur putusan adalah; (1) Para pihak; (2) Duduk perkara (fakta-fakta); (3) Dalil-dalil para pihak (termasuk eksepsi, jawab-menjawab dan pembuktian) dan pada akhirnya; (4) Putusan (pertimbangan hakim dan amar putusan).
Sedangkan perimbangan hakim akan ditemukan di bagian keempat. Jadi, Anda bisa langsung melompat ke bagian akhir dari putusan. Untuk mempermudah, pertama, lihat amar putusan (apa yang diputus). Kedua, baca substansi pertimbangan hakim. Saat membaca ini, pastikan lagi bahwa substansi merujuk pada apa yang Anda cari.
4. Baca Sekilas
Baik Putusan MA, Putusan MK, atau baca dokumen yang banyak, teknik baca sekilas bisa memudahkan pembaca. Teknik ini hanya mengandalkan scanning mata, jadi tak perlu membaca dokumen secara detil. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan sesuatu secara cepat. Selamat mencoba.