PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah berhasil menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun Buku 2023 pada Jumat (30/6). RUPSLB ini dihadiri oleh 71,45% pemegang saham WSBP, menandakan partisipasi yang kuat dari para pemegang saham. Wakil Presiden Sekretaris Perusahaan WSBP, Fandy Dewanto menjelaskan bahwa RUPSLB ini merupakan tahapan penting dalam aksi korporasi perusahaan sesuai dengan skema restrukturisasi yang disetujui oleh para kreditur dalam perjanjian perdamaian (homologasi) perusahaan.
Dalam keterangannya, Fandy menyampaikan, “Ini adalah momen yang sangat baik bagi WSBP. Para pemegang saham WSBP telah menyetujui rencana aksi korporasi kami.”
Aksi korporasi yang dilakukan oleh WSBP mencakup konversi utang menjadi ekuitas dan konversi utang menjadi Obligasi Wajib Konversi (OWK) melalui proses Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau Private Placement. Melalui Private Placement, WSBP akan menerbitkan hingga 33,60 miliar saham baru seri C yang akan dibagikan kepada seluruh kreditur dagang (vendor) sebagai penyelesaian kewajiban perusahaan.
Selain itu, WSBP juga akan menerbitkan OWK senilai Rp 2,52 triliun yang akan dibagikan kepada pemegang obligasi dan Bank DKI. OWK tersebut akan dikonversi menjadi saham seri C WSBP pada tahun 2033. Dalam aksi korporasi ini, modal dasar WSBP akan meningkat dari Rp 6,3 triliun menjadi Rp 10,5 triliun, sementara modal ditempatkan dan disetor penuh akan meningkat dari Rp 2,6 triliun menjadi Rp 4,3 triliun.
Selain itu, struktur kepemilikan saham WSBP juga akan mengalami penyesuaian. Setelah aksi korporasi ini, struktur saham WSBP akan terdiri dari satu saham seri A yang dimiliki oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk, saham seri B yang dimiliki oleh pemegang saham WSBP saat ini, dan saham baru seri C yang akan dibagikan kepada kreditur dagang, kreditur pemegang obligasi, dan Bank DKI. Saham seri A milik Waskita memiliki hak khusus yang memastikan status Waskita sebagai pemegang saham pengendali WSBP.
Dengan persetujuan RUPSLB yang telah diperoleh, manajemen WSBP menargetkan bahwa aksi korporasi private placement ini dapat diselesaikan pada Triwulan III 2023. Manajemen WSBP menegaskan komitmennya dalam menjunjung tinggi tata kelola perusahaan yang baik dan mematuhi komitmen yang telah disampaikan dalam Perjanjian Perdamaian. Mereka juga berjanji untuk bersikap kooperatif dan terbuka terhadap semua pemangku kepentingan.
WSBP berencana melakukan strategi perbaikan dan efisiensi guna meningkatkan keberlanjutan bisnis. Tujuannya adalah mencapai pemulihan kinerja perusahaan dan meraih kontrak-kontrak proyek yang memiliki kondisi keuangan yang sehat. Fandy menutup pernyataannya dengan mengatakan, “Manajemen berkomitmen untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui pertumbuhan kinerja berkelanjutan yang didasarkan pada penerapan tata kelola perusahaan yang baik.” Dengan artikel SEO ini, kami berharap dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan relevan mengenai aksi korporasi dan restrukturisasi yang dilakukan oleh WSBP.
rtikel ini akan membantu meningkatkan pemahaman pembaca tentang perkembangan terbaru perusahaan dan memberikan wawasan yang berguna bagi mereka yang tertarik dengan pasar saham dan dunia bisnis di Indonesia.