Gelaran Pertamina Energy Forum 2018 Ramaikan HUT Pertamina Ke-61

PT Pertamina akan kembali menggelar Pertamina Energy Forum (PEF) 2018 sebagai rangkaian dari acara Hari Ulang Tahun Pertamina ke-61 pada Desember Mendatang. Geralaran tersebut bertema Unleashing Domestic Resources for Energy Security.

Gelaran tahunan tersebut dihadiri lebih dari 1.000 orang. Peserta berasal dari perwakilan pejabat pemerintahan, pengambil kebijakan di bidang energi, dan pengamat serta ahli energi. Tema tesebut mengingatkan kita untuk memahami kembali kekayaan alam Indonesa dan dapat untuk bertukan pikiran mengenai bagaimana mengoptimalkan sumber energi yang ada sebagai upaya untuk menapai kemandirian energi nasional.

Melalui gelaran PEF 2018 tersebut, Pertamina juga bertujuan untuk keilmuan di bidang energi dari pelaku industri yang memiliki pengetahuan, keahlian, dan teknologi dalam subyek tersebut. Kegiatan tersebut juga menjadi momentum membuaka peluang kerjasama dengan para pelaku industri, pemerintahan, dan berbagai pihak lain untuk mengakselerasi kemampuan Pertamina.

Selain hal tersebut, forum ini juga dapat memberikan kebijakan energi di masa depan, pengembangan sumber energi serta sarana penunjang. Peluang investasi dalam kerangkan ketahanan energi nasional. Pertamina selama ini menyadari permintaan energi yang akan terus meningkat setiap tahunnya.

Indonesia diperkirakan akan dapat tumbuh serta tercatat populasi naik hingga 1,24% per tahun. Perekonomian juga dapat tumbuh antara 5,2% hingga 5,3% di tahun 2019. Dengan meningkatnya hal tersebut, Pertamina percaya bahwa permintaan energi dapat terus tumbuh.

Permintaan energi pada sektor kelistrikan diperkirakan dapat tumbuh hingga 8,15% per tahun sampai 2030. Sedangkan pertumbuhan permintaan energi pada sektor transportasi diperkirakan mencapai 3,43%.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga berencana ingin fokus terhadap infrastruktur yang sudah dimulai sejak 2015. Infrastruktur tersebut antara lain pembanguna jalan baru yang mencapai 2.600 km, jalan tol sepanjang 1.000 km, 15 lapangan udara, 24 pelabuhan dan rel kereta api baru sepanjang 3.258 km. Pembangunan infrastruktur tersebut bertujuan untuk mendorong mobilisasi orang dan baran secara masif. Hal ini berdampak terhadap pengkitan kebutuhan energi di masa yang akan datang.