IMF-WB 2018, Pariwisata dan Sawit Masuk Pembahasan Investasi

Ajang Internasional IMF-World Bank di Bali Oktober nanti akan menjadi salah momentum bagi Indonesia untuk memperkenalkan berbagai potensi investasi kepada seluruh Negara yang hadir.

IMF-WB memang sudah dinantikan. Berbagai persiapan sudah hampir mencapai final, pertemuan internasional ini diharapkan bisa menaikan investasi nasional karena diajang itulah nantinya Indonesia akan memperkenalkan potensi investasi di seluruh sektot strategis Indonesia kepada Negara lain dan investor asing.

Beberapa fokus investasi yang coba diperkenalkan Indonesia kepada calon investor adalah investasi pariwisata dan sektor industri perkebunan sawit.

Kenapa Investasi pariwisata? Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong mengatakan salah satu sektor sangat potensial di Indonesia untuk jangka kedepan adalah pariwisata yang berpengaruh besar terhadap cadangan devisa negara.

“Ya saya kira yang tetap konsisten dengan tema kita tiga tahun terakhir itu pariwisata. Sangat jelas. Penghasilan devisa kita terbantu sekali oleh pertumbuhan pariwisata internasional,” papar Lembong saat ditemui di kantor Kemenkomaritim, Jakarta Pusat, Selasa (18/9/2018).

Selain itu, untuk industri perkebunan sawit menurut Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Paulus Tjakrawan, menuturkan saat ini tengah dibuat presentasi untuk ditunjukkan kepada para peserta IMF-WB. Investasi di sektor sawit akan dikhususkan untuk bantuan kepada petani-petani kecil yang menghasilkan sawit.

“Lagi disusun, terutama soal pendanaan. Jadi pendanaan untuk petani (sawit) kecil. Kan ini IMF-WB, makanya ini poinnya lagi dibahas. Harapannya untuk dukungan ke petani-petani kecil, petani mandiri,” papar Paulus dilansir dari Tribunnews.com.

Untuk sektor pembangunan diajang IMF-WB 2018 di Bali Indonesia akan menawarkan hampir kurang lebih ada 79 proyek infrastruktur dengan nilai investasi proyek mencapai 86,1 miliar yang juga melibatkan perusahaan milik Negara.

Inilah yang harus bisa semaksimal mungkin dimanfaatkan oleh Indonesia. Dengan anggaran persiapan yang bergitu besar memang berbanding lurus dengan hasil bagi Indonesia nantinya. Ajang internasional yang menghadirkan Gubernur sentral, Pengusaha dan Menteri Keuangan dari hampir 189 negara.