Investor Eropa Tertarik Sektor Pengolahan Kapas Indonesia


Warning: Undefined variable $facebook_icon in /home/webroot/indopreneur.org/wp-content/plugins/code-snippets/php/snippet-ops.php(582) : eval()'d code on line 119

Warning: Undefined variable $pinterest_icon in /home/webroot/indopreneur.org/wp-content/plugins/code-snippets/php/snippet-ops.php(582) : eval()'d code on line 119

Warning: Undefined variable $email_icon in /home/webroot/indopreneur.org/wp-content/plugins/code-snippets/php/snippet-ops.php(582) : eval()'d code on line 119

Industri pengolahan kapas Indonesia saat ini semakin menjanjikan. Hal ini yang kemudian membuat investor asal negara-negara Eropa tertarik untuk berinvestasi pada sektor tersebut. Nilai investasi pun tak main-main, mereka siap menggelontorkan dana hingga ratusan juta dollar untuk mengembangkan industri pengolahan kapas di Tanah Air.

Pengembangan sektor tersebut dapat untuk industri, kesehatan, dan kecantikan. Pengamat bisnis dan investasi dari DK Consulting Djoko Kurniawan mengungkapkan bawa terdapat dua kemungkinan yang dilakukan investor asal Eropa.

Kemungkinan pertama adakan dengan membangun pabrik dengan skema Foreign Direct Incestment (FDI), dan kemungkinan kedua adalah bermitra dengan perusahaan domestik yang telah eksis di Indonesia.

Djoko menjelaskan bahwa investor tersebut dapat juga menggandeng perusahaan lokal. Ini merupakan upaya untuk memitigasi risiko saat berbisnis di Indonesia. Apabila rencana tersebut dapat berjalan dengan mulis maka investor yang berasal dari Eropa khususnya Perancis, sangat agresif untuk berkspansi ke Indonesia.

Gergasi media asal Perancis, Vivendi SA mengungkapkan keinginannya mengakuisisi sebagian saham dari PT Global Mediacom Tbk (MNCN). Selain Vivendi yang ingin mencoba untuk investasi di pasar stasiun televisi, Michelin sebelumnya tealah melakukan investasinya di Indonesia.

Michelin bekerjasama dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), keduanya membangun pabrik synthetic rubber bernilai US$ 435 juta.

Sementara investor Prancis lain, Vinci telah bekerjasama dengan BUMN Indonesia Tourisme Development Corporation (ITDC) untuk membangun sirkuit Moto GP di kawasan pariwisata Mandalika, Lombok dengan nilai investasi US$ 1 miliar.

Djoko menjelaskan bahwa masuknya investor dari Eropa ke Indonesia sangat baik. Ini menunjukkan bahwa iklim Indonesia masih sangat kondusif. Selain itu, jumlah penduduk yang besar dan sumber daya alam yang ada di Indonesia masih sangat menarik untuk para investor asing.

Investor asing juga dapat mengembangkan industri lokal karena kekuatan modal yang disuntikkan. Selain itu juga industri lokal akan tumbuh karena dilibatkan sebagai partner lokal. Maraknya investor asing juga tidak lepas dari peran pemerintah yang memudahkan izin investasi.