Subsidi Rp7 Juta untuk Konversi Motor Listrik: Harapan Baru bagi Bengkel dan Masyarakat

Pemerintah Indonesia sedang memfinalisasi subsidi sebesar Rp7 juta bagi pelaku usaha yang melakukan konversi motor listrik. Hal ini disambut baik oleh bengkel-bengkel motor yang siap melakukan konversi. Pemilik Bintang Racing Team (BRT) Tomy Huang menyatakan bahwa subsidi ini akan membantu masyarakat yang ingin melakukan konversi motor, karena biaya konversi memang cukup besar.

Selain itu, dampak baik dari konversi motor listrik ini adalah mengurangi emisi dan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi. Pendiri Elders Garage Heret Frasthio menambahkan bahwa insentif ini akan memberikan angin segar bagi bengkel-bengkel yang sudah terakreditasi dan orang-orang yang ingin melakukan konversi atau membeli motor listrik. Kemajuan teknologi motor listrik memerlukan dukungan pemerintah.

Heret menjelaskan bahwa motor konversi memiliki keunggulan TKDN yang lebih tinggi karena diproduksi secara lokal. Namun, sejak wacana insentif ini beredar, masih ada yang menunggu kepastian.

Tomy menambahkan bahwa pemerintah juga harus memperhatikan masalah lain seperti proses pengujian tipe, pengurusan STNK dan plat biru. Informasi juga harus lebih jelas dan tersebar luas, karena beberapa Polres, Polsek atau Samsat belum mengetahui biaya dan prosedur pengubahan STNK untuk konversi motor listrik.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sedang berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat mengenai anggaran insentif ini. Menteri Koordinator Bidang Kemaritman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa subsidi ini akan dibagi menjadi dua kelompok, yakni untuk motor bensin yang dikonversi menjadi listrik dan motor baru hasil pabrikan.

Dengan subsidi sebesar Rp7 juta per unit, pemerintah Indonesia berharap dapat meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan kendaraan listrik yang ramah lingkungan. Terlebih lagi, dengan biaya konversi motor listrik yang lebih terjangkau, bengkel-bengkel motor juga diharapkan dapat memperoleh manfaat dari insentif ini.