Kenaikan Harga Bahan Pokok Jelang Pemilu 2024: Dampak dan Solusi?

Jelang Pemilu 2024, masyarakat dihadapkan dengan kenaikan harga bahan pokok, yang dapat berdampak pada stabilitas ekonomi rumah tangga. Data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) menunjukkan bahwa harga beberapa komoditas seperti beras, cabai, dan daging ayam mengalami kenaikan yang signifikan.

Harga beras sebagai bahan pokok utama bagi mayoritas masyarakat Indonesia, mengalami peningkatan secara merata untuk berbagai kualitasnya. Kenaikan harga beras berkisar antara 1 hingga 1,84 persen, yang tentu saja memengaruhi daya beli konsumen.

Tak hanya beras, kenaikan harga bahan pokok seperti cabai merah dan cabai rawit juga melonjak cukup tinggi. Kenaikan harga cabai mencapai 5,49 hingga 7,48 persen, yang dapat memberikan tekanan tambahan pada anggaran belanja rumah tangga.

Kenaikan Harga Bahan Pokok Bakal Semakin Tinggi?

Selain itu, harga daging ayam juga terpantau mengalami kenaikan sebesar 2,5 persen, yang merupakan tambahan beban bagi konsumen di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

Meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, namun penurunan tersebut tidak sebanding dengan kenaikan harga komoditas pokok lainnya. Hal ini menunjukkan adanya tekanan inflasi yang mungkin terjadi menjelang Pemilu.

Diperlukan langkah-langkah konkret dari pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk mengendalikan kenaikan harga bahan pokok dan menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga selama periode politik ini. Dengan demikian, diharapkan dampak negatif dari kenaikan harga dapat diredam sehingga masyarakat dapat tetap menjalankan aktivitas ekonominya dengan lebih stabil dan aman.

Demikian informasi seputar kenaikan harga bahan pokok. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Indopreneur.Org.